Kamis, 17 Januari 2013


TUGAS AKHIR INDIVIDU
Perusahaan Ayam Pedaging (Broiler)
“JAYA MANDIRI 03”
Ma-kul : Sistem Akuntansi
Dosen Pengampu : Nurdin Hidayat. S.pd.,M.Pd


Di susun Oleh:

Nama: Saiful Bahri
NPM :  10150097
Kelas : Ekonomi v B


                                           






SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA 
BANDAR LAMPUNG
2012-2013



















Profil Perusahaan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.           Latar Belakang
Ayam pedaging merupakan suatu jenis varietas unggul saat ini. Hal ini dikarenakan jenis ayam ini mampu berproduksi 4 x lebih cepat dibandingkan jenis ayam kampung. Ayam ras (ayam pedaging) dapat dikembangkan secara tradisional maupun secara modern. Pengembangan secara tradisional yang dimaksud adalah dengan pemeliharaan yang dilakukan  sebagai usaha sambilan tanpa memperhitungkan untung-rugi dan tidak menggunakan teknologi maju dalam pemeliharaannya. Sedangkan pengembangan secara modern merupakan sistem yang aspek pemeliharaannya dilakukan secara intensif, meliputi upaya seleksi dalam pengadaan bibit, perkandangan, vaksinasi, sosial ekonomi serta dari segi aspek hukum.
Sistem pemeliharaan merupakan suatu  aspek penting dalam pengembangan usaha ini. Karena dengan pemeliharaan yang baik, pastilah tumbuh kembang ternak ini akan jauh berbeda dengan sistem pemeliharaan yang kurang baik. Perbedaan tersebut akan tampak dari output produksi yang dihasilkan.
Dalam dunia bisnis, memperoleh keuntungan besar dalam waktu yang cepat merupakan target utama pengelolanya. Hal ini akan tercapai jika pengelola mampu memanajemen seluruh aspek produksi se-efisien mungkin. Pengelolaan yang baik tersebut meliputi banyak hal. Sebagai contoh dalam pengelolaan usaha ternak ayam pedaging, peternak dituntut untuk benar-benar menguasai konsep ilmu dasar dalam pengembangan usaha yang hendak dikembangkan tersebut. Hal ini bertujuan agar alur kemajuan  usaha dapat tercapai sesuai target yang diinginkan. Adapun konsep ilmu dasar dalam pemeliharaan ayam pedaging ini adalah :
         1.    Pengetahuan tentang penggolongan zat makanan.
         2.    Pengetahuan tentang fisiologi pencernaan dalam ilmu makanan


seperti:
                 a.    Jenis dan kapasitas sistem pencernaan
                 b.    Anatomi dan jenis sistem pencernaan
                 c.    Penyerapan zat-zat makanan oleh ternak
          3.    Pengetahuan akan bahan makanan ternak serta nilai kandungan gizi nya.
          4.    Pengetahuan tentang penyusunan ransum makanan.
Hal ini pastilah akan sangat berbanding terbalik dari segi output produksi  Oleh karena itu guna pemenuhan kebutuhan masyarakat,  pemeliharaan jenis ayam ini terus meningkat dan berkembang.  Di samping hal tersebut seiring  pemenuhan kebutuhan akan sumber protein hewani yang sangat terbatas, maka usaha peternakan ayam pedaging merupakan suatu peluang besar untuk  mendapatkan keuntungan ekonomi yang maksimal.
1.2.           Tujuan dan  Sasaran
Adapun tujuan dan sasaran  usaha peternakan ayam pedaging ini adalah :
a.    Pemenuhan akan kebutuhan sumber protein hewani bagi masyarakat
b.    Memproduksi ayam pedaging dalam skala waktu yang relatif cepat
c.    Menciptakan  lapangan kerja  bagi masyarakat sekitar tempat produksi
d.    Memperoleh keuntungan ekonomi dari pelaksanaan usaha ini
e.    Upaya pengembangan pemeliharaan ayam pedaging  dikemudian hari









BAB II
ISI
2.1.      Profil Perusahaan
            Pengusaha peternak ayam potong pak Imron adalah pengusaha yang bergerak dibidang peternakan. Pengusaha ayam potong pak Imron ini beralamat di desa Mataram, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Indonesia.
Tujuan dari pengusaha ini adalah  untuk produksi ayam potong yang berkualitas,yang kemudian dapat mampu menyerap tenaga kerja, dan pada akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian penduduk disekitar pengusaha.dapat menciptakan lapangan kerja.
Setelah berjalan beberapa lama dengan nama  jaya mandiri 03 dan cukup lancar memproduksi ayam potong yang berkualitas yang mampu bersaing di pasaran. 
Pada awalnya bapak Imron memulai usaha ini dengan modal seadanya, dengan modal pengalaman yang didapatnya ketika menjadi karyawan sebuah perusahaan ayam yang dulu pernah ia bekerja. Pertama bapak Imron hanya memulai usahanya dengan modal Rp. 5.250.000, modal ini hanya modal pengisian sampai panen, belum termasuk pembuatan kandang dll.
Modal bapak Imron ketika memulai usaha ini secara total sekitar Rp.10.400.000, modal ini baru modal semua dari pembuatan kandang sampai panen.(dalam 1 kali panen).
Ø  Struktur Organisasi pengusaha ayam potong          
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahanaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi dapat menunjukan pembagian tugas dan wewenang dari setiap posisi dalam struktur organisasi yang jelas
Adapun uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi pada perusahaan jaya mandiri 03 adalah sebagai berikut:
Ø  Pemilik Usaha
1.      Bertanggung jawab penuh terhadap pengusaha
2.      Membuat strategi pengusaha
3.      Membuat rencana program kerja pengusaha yang mendukung visi dan misi pegusaha kedepan
4.      Menetapkan  tugas,  tanggung  jawab,  dan  wewenang  dari  semua  karyawan
5.      Mengevaluasi program kerja dan mengatasi permasalahan yang muncul dalam perusahaan
6.       Memilih, mengangkat dan memberhentikan karyawan
7.      Menetapkan rencana jangka panjang perusahaan
ü  Karyawan
1.      Merawat, mengawasi dan menjaga ternak.
ü  Visi dan Misi Pengusaha
Adapun visi misi dari perusahaan jaya mandiri 03  adalah sebagai berikut :
ü  Visi Perusahaan
perusahaan jaya mandiri 03  memiliki visi sebagai mitra/partnerstrategis yang sanggup memberikan kepuasan dan memberikan produksi yang berkualitas. 

ü  Misi Perusahaam
Misi perusahaan perusahaan jaya mandiri 03  sebagai dasar kebijakan, yaitu :
1.                  Membuat hasil produksi yang tinggi dan berkualitas
2.                  Dapat mencipta lapangan kerja bagi masarakat setempat
3.                  Dapat mengembangkan perternakan yang berkualitas kedepan
2.2.           Analisis Perusahaan
2.2.1.     Sentra Peternakan
Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi
2.2.2.     Jenis Ternak
Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali.
Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
2.2.3.     Persyaratan Lokasi
a)     Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
b)     Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
c)     Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
2.2.4.     Pedoman Teknisi Budaya
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
                                i.            Penyiapan Sarana Dan Peralatan
a)     Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
b)     Peralatan
a.  Litter (alas lantai) Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Indukan atau brooder Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c.  Tempat bertengger (bila perlu) Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
e.  Alat-alat rutin Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
                             ii.            Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.       ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b.      pertumbuhan dan perkembangannya normal
c.       ternak berasal dari pembibitan yang dikenal
d.      keunggulannya.
e.       tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ø  Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a.  Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c.  Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e.  Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f.  Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Ø  Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

                           iii.            Pemeliharaan
Ø  Pemberian Makan Dan Minum
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
-   kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, at kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
-   kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b.Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
-   kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-   kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram
  1. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a.       Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b.      Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
2.2.5.     Hama Dan Penyakit
Ø  Penyakit
1.      Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Ø  Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
Ø  Hama
1.      Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

Ø  P a n e n
a.      Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
b.      Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

Ø  Pasca Panen
1)      Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)

2)      Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.

3)      Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
4)      Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.
5)      Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.
2.3.            Sistem Akuntansi perusahaan
1.      pengertian
Setelah mengetahui pengertian dari akuntansi maupun sistem secara tersendiri, maka dengan mudah dapat menemukan pemahaman mengenai sistem akuntansi. Sistem akuntansi sangat diperlukan dalam setiap organisasi atau perusahaan, suatu sistem akuntansi yang digunakan berguna untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, agar terciptanya suatu efisiensi dan efektifitas.


Ø  Pendapat Beberapa Ahli Mengenai Pengertian Ssistem Akuntansi
§      Menurut Warren, Reeve, Fees yang diterjemahkan oleh Aria Farahwati dalam bukunya Warren, Reeve, Fees Accounting (2005:234), Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.
§      menurut Mulyadi dalam bukunya SistemAkuntansi(2001:3):
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang memudahkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
§      Menurut Howard F. Settler: Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kegiatan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”
2.      Dokumen Yang Digunakan
Perusahaan ayam pedaging merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri penyiapan bahan mentah, oleh karnanya, banyak dokumen uang di gunakan dalam usaha tersebut. Adapun beberapa sistem akuntansi yang digunakan antara lain:
1.      Sistem Akuntansi Penjualan.
2.      Sistem Akuntansi Piutang.
3.      Sistem Akuntansi Pembelian.
4.      Sistem Akuntansi Utang.
5.      Sistem Akuntansi penggajian dan pengupahan.


3.      Fungsi-fungsi Yang Terkait



Fungsi Bagian
akuntansi
Fungsi Bagian
kasa
Fungsi Bagian
order penjualan
(pelayanan)
Penjualan
Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi

Fungsi bagian akuntansi
piutang
Fungsi retur
piutang
Fungsi bagian
piutang
Piutang
fungsi
akuntansi
fungsi
penerimaan

fungsi
pembelian
ungsi
gudang

Pembelian
Fungsi
Akuntansi

Fungsi
Pengiriman

Fungsi
Pembelian

Fungsi
Gudang

Utang
Fungsi akuntansi;
Fungsi keuangan.

Fungsi pembuat
daftar gaji

Fungsi pencatatan
waktu;
Fungsi kepegawaian;
dan upah;
Penggajian dan pengupahan








4.      Sistem Pengendalian Intern

Praktek yang sehat
Sistem otoritasi
Danprosedur
pencatatn
organisasi
Penjualan
Sistem Pengendalian Intern
Praktek yang sehat
Sistem otoritasi
Danprosedur
pencatatn
organisasi
Piutang
Praktek yang sehat
Sistem otoritasi
Danprosedur
pencatatn
organisasi
Pembelian
Praktek yang sehat
Sistem otoritasi
Danprosedur
pencatatn
organisasi
Utang
Praktek yang sehat
Sistem otoritasi
Danprosedur
pencatatn
organisasi
Penggajian dan pengupahan



5.      Jaringan Prosedur Yang  Membentuk
Prosedur pencatatn penjualan
Prosedur pembungkusan
Prosedur penerimaan kas
Prosedur order penjualan
Penjualan
Jaringan Prosedur Yang Membentuk
Pernyataan Faktur Yang Belum Dillunasi
Pernyataan Saldo Berjalan Dengan Rekening Konvensional
Pernyataan Satuan
Pernyataan Saldo Akhir Bulan
Piutang
Prosedur penerimaan barang
Prosedur order pembelian
Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Prosedur permintaan pembelian
Pembelian

Prosedur Pencatatan Utang
Prosedur Pengiriman Barang
Prosedur Perintah Retur Pembelian

Utang
.

Prosedur penggajian dan pengupahan.

Prosedur pencatatan waktu
Prosedur untuk bagian personalia
Penggajian dan pengupahan

6.      Bagan Alir Sistem Akuntansi
Ø  Bagan Alir Sistem Akuntansi Penjualan non Tunai
 KBP                                       Karyawan                                             Bendahara
http://htmlimg1.scribdassets.com/3v72on73b41cigco/images/62-4800633890.jpg








Sekretaris                                         Ketua
http://htmlimg2.scribdassets.com/3v72on73b41cigco/images/63-7cb49334ae.jpg

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dimulai dari bagian penjualan yang menerima pesanan dan pelanggan, kemudian bagian penjualan membuat sales kontak, setelah sales kontrak disetujui oleh pembeli lalu bagian penjualan meng-input  ke file delivery order dan membuat delivery order.
Bedasarkan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan terdapat kebaiakan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan. Kebaikannya adalah perusahaan sudah melaksanakan pemisahan fungsi dan tanggung jawab setiap bagian yaitu bagian penjualan, bagian gudang dan bagian akuntansi.
Kelemahan dari sistem akuntansi penjualan adalah meskipun sudah ada pemisahan fungsi antara bagian penjualan, bagian pembelian dan bagian penjualan menyiapkan barang sekaligus melakukan pengiriman barang ke pelanggan.
3.2. Saran
          Berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka penulis mencoba memberikan saran yang sesuai dengan kemampuan penulis, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan dimasa mendatang adlah sebagai berikut:
1.      Perusahaan sebaiknya melakukan pelatihan agar dapat dijelaskan mengenai kebijakan dan sub sistem yang diterapkan oleh perusahaan.
2.      Dalam menerapkan sistem komputerisasi akuntansi , sebaiknya disusun suatu pedoman tertulis mengenai kebijakan  sistem dan  prosedur akuntansi yang yang sudah di komputerisasi.

1 komentar:

  1. Informasi yang sangat bermanfaat, thanks sharingnya...
    Untuk blog yang mengulas Manajemen Akuntansi Praktis Bisnis Peternakan Ayam, silakan kunjungi bisnisfarm.wordpress.com
    Semoga Bermanfaat, Salam Sukses :)

    BalasHapus