Senin, 22 Oktober 2012

pengajaran ips


        MAKALAH
      FUNGSI, PERANAN DAN PRINSIP PENGAJARAN IPS
    Mata kuliah: PENGANTAR IPS
   Dosen : Susi Darwati. S.Pd
Di Susun Oleh 
1.      Saiful Bahri     :10150097















SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
2010-2011








KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,dan berkat rahmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada kita semua sehingga penulis bias menyelesaikan makalah tentang” Fungsi Ips, Peranan Ips Dan Prinsip Pengajaran Ips.” Ini tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat juga penulis selesaikan.
Menyadari dalam tulisan ini masih banyak kekurangan,kepada semua pihak yang membacanya saran dan kritiknya yang membangun demi penyempurnaan pada makalah ini kelak.



Bandar Lampung,         November 2010


Penyusun



ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………    i

KATA PENGANTAR………………………………………….    ii

DAFTAR ISI……………………………………………….......      iii


BAB I PENDAHULUAN………………………………………    1


BAB II PEMBAHASA

            2.1. Definisi ips………………………………………….     3

            2.2. Fungsi Pengajaran IPS……………………………      5

            2.3. Peranan Pengajaran IPS………………………….      6

            2.4. Prinsip Penajaran IPS…………………………….      7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan………………………………………..       10

3.2. Saran……………………………………………….      10


BAB IV DAFTAR PUSTAKA







iii


BAB I


PENDAHULUAN

IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tatanegara dan sejarah (kurikulum, 1994) yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalm kehidupan sehari – hari, tetapi kenyataan dilapangan berbeda dengan yang diharapkan, IPS dalam kehidupan, baik kalangan siswa maupun orang tua dianggap sesuatu yang tidak membanggakan, contoh lain : IPS hanya sebagai hapalan belaka sehngga bosan, tidak dapat menggunakan alat –alat kongkrit (fasif), tidak menjamin, sehingga yang amsuk IPS dianggap orang – orang yang gagal, padahal tidak demikina eksistensi IPS dalam membentuk kepribadian dan mengasah kecerdsan siswa.
                                                                                
Pada zaman sekarang (globalisasi),ips sudah diajarkan pada peserta didik dari SD (Sekolah Dasar).Tidak hanya SMP,SMA saja, pendidikan ips secara positif dapat diartikan sudah dibutuhkan sejak jenjang pertama pendidikan, terbukti dengan adanya pelajaran ips sejak SD (Sekolah Dasar). Berbeda dengan pada zaman dahulu ips mulai diajarkan pada siswa ketika mulai menginjak pendidikan menengah pertama (SMP).Pada dasarnya ips dibutuhkan manusia untuk bersosial antar individu. Sebagai contoh kecil saja, manusia hidup pasti membutuhkan bantuan orang lain oleh  karnanya ips sangat dibutuhkan oleh individu supaya bias berinteraksi denan sesama manusia, manusia perlu tau tentang manusia lain. Oleh karnanya ips sangat dibutuhkan sejak jejang pendidikan paling dasar (SD). Lambat laun ips mempunyai fungsi dan peranan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karna itu, dalam menghadapi dunia global ips menjadi bahan pengajaran pertama dalam pendidikan. Inilah yang melatarbelakangi bagi saya untuk menyusun sebuah makalah mengenai fungsi ips peranan ips dan prinsip pengajaran ips.
Dalam kehidupan sehari hari ips sangat dibutuhkan oleh manusia, tetapi faktor utama agar manusia bias bersosial meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Tidak hanya dalam masyarakat dalam saja tetapi melipiti masyarakat yang lebih luas (Interrnasional). Di Indonesia sendiri khususnya pelajaran ips bisa dikatakan maju, itu sebabnya ips sudah diajarkan sejak jenjang pendidikan pertama.
1


Mengapa IPS harus dipelajari dan diajarkan kepada anak didik? Padahal pengetahuan sosial itu telah melekat pada diri kita, dan tak asing lagi. Memang pengetahuan sosial itu diperoleh secara alamiah dari kekdupan sehari-hari, telah ada pada diri kita masing-masing namun hal ini belum cukup menginat kehidupanmasyarakatdengan segala permasalahannyamakin berkembang.untuk menghadapi keadaan demikian pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah tidak cukup. Disini perlu pendidikan formal khususnya pendidikan IPS
Apa tujuan yang wajib dicapai dari pendidikan IPS ? Pertanyaan ini bisa dijawab: tujuan yang ingin dicapai adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan kepdulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri sertab g masyyarakat dan negara.

Pentingnya pelajaran ips membuat masyarakat (khususnya Indonesia) mulai mempelajari tentang peranan, fungsi dan prinsip pengajaran ips. Fungsi dan peranan ips tanpa disadari oleh individu sudah menguasai dirinya sendiri. Mengenai prinsip pengajaran ips itu lebih cenderung pada pendidik untuk menyampaikan pengajaran ips. Secara umum dapat diartikan bahwasanya prinsip adalah pedoman pendidik untuk menyampaikan pelejaran ips. Pertanyaan yang dapat di kemukakan adalah apakah ada penjelasan yang lebih luas tentang fungsi, peranan, prinsip pengajaran ips? Dan bagai manakah solusi yang tepat agar ips dapat diterima masyarakat secara cepat tanggap?

Masalah pokok kita kemudian adalah bagaimana cara yang tepat dalam pengajaran ips? Dalam hal tersebut akan dijelaskan lebih luas dalam pembahasan mengenai fungsi, peranan dan prinsip pengajaran ips.







2




BAB II

PEMBAHASAN


2.1   Definisi Ips

Ips (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.
Sifat IPS sama dengan studi sosial yang praktis, interdisipliner dan diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. IPS yang diajarkan pada pendidikan dasar dan menengah, menjadi dasar pengantar bagi mempelajari IPS / Studi Sosial ataupun ilmu Sosial di Perguruan Tinggi. Bahkan dalam kerangka kerjanya dapat saling melengkapi.

Pengetahuan Sosial menjadi salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dimulai dari Kelas I sampai dengan Kelas VI (SD dan MI) dan dari kelas VII sampai dengan Kelas IX (SMP dan MTs). Melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif.
IPS sebagai mata pelajaran pada kurikulum sekolah menengah yang merupakan model pemisahan separated curriculum dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi. Standar kompetensi lintas kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Standar kompetensi ada dua bidang, yaitu kompetensi lintas kurikulum dan standar kompetensi bahan kajian, cakupan materinya yang meliputi 4 bidang; Sistem sosial budaya, Manusia, tempat, dan lingkungan, Perilaku ekonomi dan kesejahteraan, Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. Terdapat 6 rambu-rambu yang perlu dijadikan pedoman bagi pengembangan yang harus dilakukan oleh guru dalam pengembangan silabus dan program pembelajaran KBK.

3


Standar kompetensi untuk bahan kajian ilmu-ilmu sosial dan pendidikan kewarganegaraan. Kompetensi dirumuskan dalam kurikulum adalah sebagai dasar untuk dikembangkan dalam mata pelajaran.
Tujuan pendidikan IPS secara teoretik tidak hanya terdapat dalam kurikulum secara eksplisit, namun tumbuh dalam berbagi konsepsi pemikiran yang dikembangkan para pakar. Beberapa definisi yang coba diangkat, selalu memuat konsep tentang tujuannya. Tradisi di mana pendidikan IPS ini dikembangkan mewarnai rumusan tujuan sehingga tampak rumusan ini sangat kontekstual dengan sosial budaya pendidikan sebagai latarnya.
Ada Beberapa Kajian yang Dipelajari dalam Ilmu Sosial
1.      Sosiologi mempelajari segala hal yang berhubungan dengan aspek hubungan sosial meliputi proses, faktor, perkembangan, permasalahan dan lain-lain
2.      Ilmu Ekonomi mempelajari proses, perkembangan dan permasalahan yang berhubungan dengan ekonomi
3.      Segala aspek psikologi yang berhubungan dengan sosial dipelajari dalam ilmu psikologi sosial ..-
4.      Aspek budaya perkembangandan permasalahannya dipelajari dalam antropologi
5.      Aspek sejarah yang tak dpt dipisahkan dalam kekhidupopan kita dipelajari dalam sejarah
6.      Aspek geografi yang memberi efek ruang terhadap kehidup manusia dipelajari geografi
7.      Aspek politik yang menjadi landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik
8.      Norma, nilai bahasa, seni dsb yang menjadi komponen dalam kehidupan manusia dipelajari dalam bidang humaniora walau humaniora dan ilmu sosial berbeda namun mengkaji obyek yang sama sehingga IPS mengintegrasikan keduanya.
Oleh karena itu IPS merupakan mata pelajtan atau mata kuliah yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora


4




2.2 Fungsi Pengajaran IPS
Didalam konteks ini IPS mempunyai berbagai fungsi didalam pengajarannya. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna, ketrampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosial nya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan nasional1. Melalui mata pelajaran Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif.
Beberapa fungsi pengajaran ips yaitu:
1.Memberikan kemapuan memahami identitas diri dan keluraga dalam rangka berinteraksi di lingkungan rumah.
2. Memberikan kemampuan dalam menerapkan hak dan kewajiban, sikap saling menghormati dan hidup hemat dalam keluraga serta memelihara lingkungan.
3. Memberikan kemampuan memahami kronologis peristiwa penting dalm keluraga, kedudukan dalam keluraga serta hak dan kewajiban dalam lingkungan masyarakat.
4. Memberikan kemapuan memahami keragaman suku bangsa dan budaya, perkembangan teknologi, persebarab SDA,sosila,dan aktivitasnya dalam jula beli, menghargai peninggalan di lingkungan setempat dan sikap kepahlawanan dan patroitisme, serta hak dan kewajiban warga negara.
5. Memberikan kemapuan memahami keragaman kemampuan alam sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia serta memahami, menghargai, dan melestarikan sejarah perjalanan bangsa Indonesia
6. Memberikan kemampuan memahami peran masyarakat, sebagai potensi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan, kegitan ekonomi negara Indonesia dan negara tetangga, kenampakkan alam dunia, dan kedudukan masyarakat sebagi potensi bangsa dalam melaksanakan hak azasi manusia dan nilai-nilai pancasila.




5








Pada hakekatnya perkembangan hidup manusia mulai saat lahir sampai menjadi dewasa tak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial dapat dikatakan tak asing bagi tiap orang Pengetahuan Sosial menjadi salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dimulai dari Kelas I sampai dengan Kelas VI (SD dan MI) dan dari kelas VII sampai dengan Kelas IX (SMP dan MTs). Fungsi fungsi tersebut diatas sangat diperlukan oleh msyarakat. Oleh karnanya IPS menjadi acuan belajar pertama dalam pendidikan,

2.3. Peranan Pengajaran IPS

Peranan pengajaran ips di Indonesia merupakan faktor yang dinilai penting oleh pemerintah, oleh karnanya ips sudah diberlakukan mulai dari jenjang pendidikan yang paling dasar. IPS sendiri mempunyai cabang ilmu yang paling banyak dibanding dari ilmu pengetahuan lainnya. Secara umum bisa dikatakan peranan pengajaran ips sama dengan fungsi pengajaran ips, peranan peranan pengajaran ips antara lain:
1.    Mempersiapkan siswa untuk berfikir lebih maju.
2.    Membekali siswa tentang pengetahuan social yang berguna.
3.    Memberikan kemapuan memahami identitas diri dan keluraga dalam rangka berinteraksi di lingkungan rumah.
4.Memberikan kemampuan dalam menerapkan hak dan kewajiban, sikap      saling menghormati dan hidup hemat dalam keluraga serta memelihara lingkungan.
5.  Memberikan kemampuan memahami kronologis peristiwa penting dalm keluraga, kedudukan dalam keluraga serta hak dan kewajiban dalam lingkungan masyarakat.
6.  Memberikan kemapuan memahami keragaman suku bangsa dan budaya, perkembangan teknologi, persebarab SDA,sosila,dan aktivitasnya dalam jula beli, menghargai peninggalan di lingkungan setempat dan sikap kepahlawanan dan patroitisme, serta hak dan kewajiban warga negara.

6



7.Memberikan kemapuan memahami keragaman kemampuan alam sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia serta memahami, menghargai, dan melestarikan sejarah perjalanan bangsa Indonesia .
Peranan peranan tersebut menjadi acuan pemerintah untuk menjadi bahan ajar pertama dalam pendidikan.

2.4. Prinsip Pengajaran IPS 

Pembelajaran menurut Resnik yang dikutip oleh Martorella 1991, dijelaskan sebagai berikut : Pembelajaran tidak dapat diartikan secara sederhana sebagai alih informasi pengetahuan dan ketrampilan ke dalam benak siswa.
 Pembelajaran yang efektif seyogyanya membantu siswa menempatkan diri dalam situasi di mana mereka mampu melakukarn konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekpresikan dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya.

Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran selain harus mampu memotivasi siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif, juga hams disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa itu sendiri. Oleh karena itu dalam kurikulum pendidikan IPS sekolah dasar tahun 1994 butir 9 tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan GBPP (Depdikbud, 1993) dijelaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yakni pembelajaran yang melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran, perasaan dan sikap sosial) serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda dengan konsep di atas, sehingga Sunal tahun 1990 menyimpulkan bahwa buku-buku teks IPS yang telah ditulis oleh para ahli, tidak menyajikan proses pembelajaran IPS yang dituntut oleh apa yang seharusnya dilakukan guru dan apa yang diinginkan siswa.


7


Ada beberapa prinsip dalam pengajaran ips antara lain sebagai berikut:

  1. Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi padaLingkungan.
Banyak hal yang dapat kita kembangkan mengenai masalah-masalah sosial yang kita anggap penting. Selain itu kita dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan siswa. Bukankah salah satu ciri pembelajaran IPS yang dianggap sebagai hasil pembaruan adalah (1) bahan pelajaran akan lebih banyak memperhatikan kebutuhan dan minat siswa; (2) bahan pelajaran akan lebih banyak memperhatikan masalah-masalah sosial; (3) bahan pelajaran akan lebih memperhatikan keterampilan berpikir, khususnya keterampilan meneliti; (4) bahan pelajaran akan lebih memberikan perhatian terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya; serta (5) susunan bahan pelajaran akan lebih bervariasi mulai dari pendekatan kewargaan negara, fungsional, humanistik, dan structural.
Untuk lebih meningkatkan kadar inovasi dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran IPSdapat digunakan pendekatan lingkungan yang semakin meluas, pendekatan pemecahan masalah-masalah yang aktual serta pendekatan partisipasi sosial. Melalui pendekatan-pendekatan tersebut, siswa akan diajak secara langsung mengenal dunia nyata apa yang ada dalam hidup dan kehidupannya di masyarakat, yaitu dari mulai lingkungan masyarakat terdekat sampai lingkungan masyarakat terjauh. Selain itu siswa juga diajak untuk terampil dalam memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupannya, yaitu melalui upaya terjun langsung di masyarakat. Kalau hal ini dapat terlaksana dengan efektif maka proses pembelajaran IPS di sekolah menjadi jauh lebih menarik karena siswa tidak hanya diajak untuk belajar secara abstrak saja, akan tetapi siswa akan terjun secara langsung dalam kehidupan di masyarakat.

2.Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi pada                          Disiplin Ilmu


8

Pendekatan Monodisiplin atau sering disebut juga sebagai pendekatan struktural, yaitu suatu bentuk atau model pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu saja, tanpa menghubungkan dengan struktur ilmu yang lain. Jadi, pengembangan materi berdasarkan ciri dan karakteristik dari bidang studi yang bersangkutan.
Dalam pendekatan pengorganisasian materi ini sejarah diajarkan terpisah dari geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, dan hukum. Begitu juga manakala guru mengajarkan ekonomi akan terlepas dari bidang studi lainnya. Hal ini dikarenakan materi pelajaran yang diajarkan siswa sepenuhnya dikembangkan dari disiplin ilmu yang bersangkutan secara mandiri. Bentuk pendekatan pengorganisasian ini merupakan bentuk tertua dari bentuk-bentuk pengorganisasian materi yang ada dan berkembang dewasa ini.
Menurut Udin Saripudin W. (1989: 87) model pendekatan ini memusatkan perhatian pada konsep dan metode kerja suatu disiplin ilmu sosial tertentu, misalnya antropologi atau sosiologi. Hal yang menjadi titik pangkal pendekatan ini adalah konsep atau generalisasi atau teori yang menjadi kekayaan bidang studi yang bersangkutan. Contohnya, yaitu sebagai berikut.
Pendekatan interdisipliner memusatkan perhatian pada masalah-masalah sosial yang dapat didekati dari berbagai disiplin keilmuan social
Pendekatan Interdisipliner disebut juga pendekatan terpadu atau integrated approach atau istilah yang digunakan Wesley dan Wronski adalah 'correlation' untuk pendekatan antarilmu, sedangkan integration untuk pendekatan terpadu.

3.Prinsip Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPS
Penganut konstruktivisme kognitif berpandangan bahwa makna suatu realitas tidak terletak pada realitas itu sendiri, tetapi pada struktur mental atau skemata-skemata interpretasi yang terdapat di dalam pikiran (kognisi) manusia.Konstruktivis sosial lebih memandang faktor interaksi dengan lingkungan sosial dan variasi sosial-budaya sebagai faktor yang banyak berpengaruh pada konstruksi pengetahuan individu.Dalam perspektif konstruktivisme kognitif, pembelajaran Pendidikan IPS sebagai suatu ilmu pengetahuan atau pengetahuan sosial, seyogianya dikondisikan agar mampu memfasilitasi siswa melakukan interaksi diri dengan berbagai lingkungan sosial yang lebih luas.
   
9



  BAB III

     KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Fungsi dan peranan pengajaran IPS di Indonesia hamper sama faktornya tidak ada perbedaan diantara keduanya tetapi saling melengkapi.
2.      Di dalam pengajaran IPS guru berperan penting dalam pengajaran atau menyampaikan materi.
3.      Ada beberapa cara untuk melakukan penyampaian materi kepada peserta didik diantaranya melakukan pendekatan.
4.      IPS sudah menjadi bahan ajar paling dasar di Indonesia sebab sudah diajarkan mulai dari SD (Sekolah Dasar).
5.      Di dalam pengajaran IPS terdapat 4 prinsp yakni:
·         Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi padaLingkungan
·         Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi pada Disiplin Ilmu
·         Prinsip Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPS
·         Prinsip Belajar Sosial

3.2. Saran

Ada beberapa saran menurut saya pribadi yaitu: pertama, dalam pengajaran IPS pendidik harus tahu tentang pendekatan kepada peserta didik, kedua, para peserta didik juga mampu mengoptimalkan potensi diri. Ketiga, untuk pendidik diharuskan memakai pendekatan dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Sehingga antara pendidik dan peserta didik tidak bertentangan tetapi keduanya saling melengkapi.









10




DAFTAR PUSTAKA


Muhammad Dimyati. (1989). Pengajaran Ilmu-ilmu Sosial di Sekolah: Bagian Integral Sistem Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti, P2LPTK
Allen, Rodney F., John V. Fleckenstein, and Peter M. Lyons (eds). (1968). Inquiry in Social Studies Theory and examples for Classroom Social Studies. Washington DC: NCSS.
Udin Saripudin. (1989). Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.

WEBSITE
          www.wekipedia.com
                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar